- EKONOMI AMERIKA
Ekonomi
Amerika merupakan ekonomi negara terbesar di dunia. Ini bisa dilihat dari
nominal Gross Domestic Products-nya yang pada tahun 2011 telah mencapai USD 15
Milyar yang diperkirakan merupakan 1/4 dari total GDP dunia. Walaupun Eropa
sebenarnya memiliki kekuatan ekonomi yang tidak kalah besar, namun harus
disadari juga bahwa Eropa merupakan kesatuan dari beberapa negara. Sedangkan
Amerika hanya terdiri dari 1 negara saja. Jadi bila dilihat dari perbandingan
tersebut, ekonomi Amerika tetap merupakan ekonomi terbesar di dunia.
Selain
memiliki GDP yang tinggi, ekonomi Amerika juga terbukti memiliki nilay daya
beli yang tinggi yang nilainya sekitar seperlima dari pendapatan domestik
bruoto nilai daya beli dunia. Dari nilai output yang dihasilkan oleh Amerika,
dimana pada tahun 2011 berhasil membawa Amerika ke dalam peringkat 7 tertinggi
di dunia, membuat Amerika menjadi negara paling kaya di dunia. Hal ini didukung
dengan predikat Amerika sebagai negara pusat perdagangan terbesar di dunia
dimana 3 mitra dagang terbesar Amerika saat ini adalah Kanada, China, dan
Meksiko.
Sistem
ekonomi Amerika merupakan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi ini terbukti
telah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan domestik
bruto, mengurangi tingkat pengangguran, sampai pada tingginya tingkat
pertumbuhan investasi. Ini dapat dilihat dari peringkat 500 perusahaan terbesar
di dunia, 133 perusahaan diantaranya berkantor pusat di Amerika sehingga ini
semakin mengukuhkan Amerika sebagai negara produsen terbesar di dunia walaupun
sebagian besar kegiatan ekonomi diklasifikasikan sebagai jasa.
Dari
data yang ada menyebutkan bahwa ekonomi Amerika merupakan ekonomi terbesar di
dunia sejak tahun 1890. Walaupun beberapa kali dihantam permasalahan ekonomi
yang serius, terbukti Amerika mampu melalui berbagai macam krisis ekonomi yang
melanda negeri Paman Sam tersebut. Tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika
meningkat rata - rata 3,8% hingga tahun 1973. Sampai akhirnya setelah tahun
1973 tingkat pertumbuhan ekonomi berjalan dengan lambat dan stagnan, rata -
rata 2,7% sehingga mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan per tahun hanya
mencapai 0,3 %. Hal utama mengapa ekonomi Amerika berkembang dengan begitu
pesat adalah karena pemerintah Amerika memberi kebebasan kepada perusahaan
swasta untuk mengambil keputusan - keputusan penting yang berhubungan
dengan rakyat banyak. Data terakhir menyebutkan bahwa hingga saat ini di
Amerika terdapat 29,6 Juta perusahaan kecil, 30% jutawan dunia, 40% orang
dengan kekayaan dalam satuan Trilyun dunia, serta 133 perusahaan yang termasuk
dalam daftar 500 perusahaan besar di dunia.
- EKONOMI EROPA BARAT
Eropa
Barat dalam pengertiannya yang paling umum adalah konsep politik yang
muncul dan dipakai pada Perang Dingin. Perbatasannya terbentuk pada akhir
Perang Dunia II, dan terdiri dari negara-negara yang tidak diduduki oleh
tentara Uni Soviet dan tidak dikuasai oleh rezim komunis. Eropa Barat
ini berbeda dengan Eropa Timur lebih karena ekonomi dan politik
dibandingkan dengan geografi.Pada masa kini, istilah Eropa Barat lebih mengarah
ke bidang ekonomi daripada politik dan geografi. Konsep Eropa Barat ini lebih
dihubungkan dengan konsep demokrasi, liberal, kapitalisme, dan Uni Eropa.
Negara-negara anggotanya memiliki kebudayaan barat, dan hubungan ekonomi dan
politik yang baik dengan Amerika Utara,Amerika Selatan dan Oceania.
Setelah
berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara Eropa mengalami kemerosotan yang
sangat tajam di bidang ekonomi. Dengan adanya kenyataan tersebut, negara
Amerika Serikat memberikan bantuan melalui kebijakan Marshall Plan. Setelah Marshall
Plan berakhir, negara-negara Eropa membentuk suatu komunitas yang
bertujuan untuk memulihkan perekonomian Eropa bernama EEC (European Economic
Community) atau Masyarakat Ekonomi Eropa. Setelah sukses dengan menjalankan
programnya melalui kebijakan-kebijakan seperti Tarif Bea Bersama (Common
Customs Tariff) dan Kebijakan Komersial Bersama (Common Commercial Policy), EEC
mengganti namanya menjadi Euratom (Masyarakat Atom Eropa).
Hingga
akhirnya, pada abad ke-20 EEC berubah menjadi European Union atau Uni
Eropa hingga saat ini. Tercatat ada 27 negara anggota UE dengan 23 bahasa
resmi. Pengaruh Uni Eropa tidak hanya terjadi pada negara-negara Eropa, tetapi
juga sampai pada Indonesia melalui berbagai bentuk kerjasama. Sejarah telah
mencatat bahwa negara-negara Barat (Regional Eropa) merupakan wilayah-wilayah
tempat munculnya peradaban manusia yang cukup maju. Mulai dari pesisir pantai
sampai dengan wilayah daratan Eropa tidak luput dari keterlibatannya dalam
perkembangan peradaban kehidupan manusia dari dulu sampai sekarang.
Hubungan-hubungan masa lalu yang tercipta sebagai hasil dari upaya pemenuhan
kebutuhan hidup melalui perdagangan, perluasan wilayah, dan pengakuan
kedaulatan dari wilayah-wilayah sekitar telah menimbulkan banyak kejadian
penting yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan peradaban kehidupan
manusia sampai detik ini.
Kesadaran
terhadap dampak negatif dari peperangan di masa lalu mencapai puncaknya pada
pasca Perang Dunia II dan menyebabkan negara-negara Eropa yang termasuk ke
dalam blok Eropa Barat mendirikan Council of Europe pada tahun
1949. Pengalaman yang tidak menyenangkan selama masa perang memicu
negara-negara Eropa Barat untuk melakukan usaha-usaha penyelamatan Eropa dari
kemungkinan-kemungkinan peperangan di masa yang akan datang.
Dalam
perkembangan Uni Eropa, negara-negara pionir –yang juga dikenal dengan
sebutan The Inner Six– sering melakukan pertemuan-pertemuan dan menghasilkan
traktat-traktat yang menghasilkan kesepakatan baru. Perjalanan terbentuknya Uni
Eropa dari masa awal mengalami perkembangan yang cukup bagus dan signifikan.
Hal yang paling mencolok adalah semakin banyaknya negara-negara Eropa yang
bergabung dengan The Inner Six sehingga terbentuklah persatuan yang
saat ini dikenal dengan sebutan European Union. Saat ini tercatat ada 27
negara anggota UE dengan 23 bahasa resmi.
Perekonomian Eropa setelah Perang Dunia II
Setelah
Perang Dunia II berakhir, kondisi ekonomi Eropa pada saat itu sangat
memprihatinkan. Oleh karena itu, negara pemenang Perang Dunia II saat itu
(Amerika karena negara merdeka tidak terkena dampak Perang Dunia II)
mengeluarkan rencana pembangunan ekonomi di Eropa Barat yang disebut Marshall
Plan. Dengan adanya Marshall Plan, Eropa mengalami kemajuan dalam
perokonomian mereka. Inisiatif tersebut dikemukakan oleh Seketaris Negara
Amerika yaitu George Marshall. Inti dari rencana tersebut adalah memberikan
bantuan kepada Negara Eropa Barat yang terkena imbas Perang Dunia II sekaligus
berusaha membendung pengaruh komunisme di Eropa Barat. Program tersebut
berjalan dari tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1951.
Syarat untuk
memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut :
1. Amerika
Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2. Sebagai
imbalan negara peminjam diwajibkan :
a.
Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan
anggaran pendapatan yang berimbang.
b.
Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan
antara negara-negara peminjam.
c.
Mencegah terjadinya inflasi.
d.
Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi
perekonomian yang sehat.
Dengan
adanya Marshall Plan, maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya
kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan
perekonomiannya. Sejak tahun 1951, maka Amerika Serikat lebih mengutamakan
konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
SEMBER :
- http://kumpulansejaraheropa.blogspot.com/2014/12/keadaan-ekonomi-eropa-pasca-perang.html